1. Pemilihan Induk.
2. Penanganan Pembenihan
Proses Pemijahan.
1. Benih Alam
Benih alam diperolh dengan cara mengambil langsung tiram mutiara dilautan sehingga proses pemijahannya juga terjadi secara alami di lautan. Penangkapan benih alam biasanya dilakukan pada bulan November sampai bulan April selama enam bulan berturut-turut. Pada bulan tersebut bertepatan dengan musim barat dan musim hujan yang disertai dengan kondisi galombang yang cukup besar. Berdasarkan pengalamn para penyelam yang mencari benih mutiara , justru pada kondisi gelombang besar inilah akan membuat dasar perairan menjaddi lebih jernih.
Hasil penangkapan dari para penyelam buiasanya di tampung dalam kerangjang kemudian diangkut dengan kapal atau perahu ke tepian pantai untuk diseleksi berdasarkan ukuran. Ada 4 jenis benih berdasarkan ukuran yaitu:
a. Large yaitu benih yang berukuran lebih dari 15 cm.
b. Mature yaitu benih yang berukuran antara 13-15 cm.
c. Medium yaitu benih yang berukuran antara 10-13 cm.
d. Chiken yaitu benih yang berukuran kurang dari 10 cm.
2. Benih Hatchery
a. Pemijahan dengan Pendekatan Lingkungan
b. Pemijahan secara kimiawi
Penetasan Telur
Waktu Setelah Pembuahan
|
Temperatur Air (0C)
|
Perkembangan
|
15 menit
25 menit
40 menit
45 menit
1 jam
1,5 jam - 3 jam
3 jam – 3,5 jam
3,5 jam – 4 jam
5,5 jam
7,5 jam
18,5 jam – 19 jam
28 jam
30 jam – 32 jam
7 hari
9 hari
2-3 minggu
|
28
28
29
30
30
28-30
27-30
27-31
28-30
28-30
26-30
25-30
25-30
25-32
24-32
Tidak ada data
|
Penonjolan polar body I
Penonjolan polar body II
Penonjolan polar lobe I
Permulaan cleavage I
Stage 2 sel
Stage 4 sel
Stage 8 sel
Stage morula
Blastula, mulai mengadakan rotasi
Permulaan gastrulasi
Perkembangan flagella apical.
Kulit tiram hamper menutupi tubuh, larva vellger berbentuk D
L77u, Hg55u, H62u.Gigi-gigi engsel rudimenter mulai tumbuh: L84u, Hg55u, H68u.
Flagella apical kurang nyata
Umbo mulai tumbuh; ukuran L90u, Hg55u, H75u.
Umbo menonjol sedikit melebihi panjang garis Engsel; L95u, Hg55u, H75u.
Siap untuk melekat;spat berukuran 0,5 mm.
|
Keterangan: L= Panjang cangkang Hg= Panjang garis engsel
H= Tinggi cangakng u= micron
Pemeliharaan Larva
1. Penyediaan Pakan
Cara pembiakan jenis alga ini adalah dengan mencampur 60 liter air dengan bahan-bahan berikut:
- Potassium nitrat 0,8 gram
- Potassium dihirogen orthofosfat 0,4 gram
- Sodium silikat 0,4 gram
- Sodium EDTA 0,4 gram
Bahan-bahantersebut dicampur sacara merata kemudian ditambahkan bibit alga secukupnya dan di biarkan selama 5 hari dengan pemberian aerasi yang cukup. Setelah 5-6 hari biasanya pertumbuhan alga sudah mencapai puncak dan adapat segera di panen.
Selain alga diatas juga di berikan Chaetoceros sp. Chaetoceros sp di berikan pada waktu pendederan.
2. Pemeliharaan Larva
Pada umur 60 hari spat sudah berukuran 3 mm dan siap untuk dipelihara pada tempat pembesaran. Pada tempat pembesaran ini sirkulasi air harus tetap di perthankan. Hal ini akan membantu untuk menghilangkan kotoran yang menempel baik sisa pakan maupun kotoran lainnya yang dapat mempengaruhi pertumbuhan spat.
Cara pembesaran spat dapat dilakukan dengan dua metode yaitu dengan rakit atau dengan metode palang cagak silang. Kedua metode tersebut mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk mengantungkan spat yang ditampung dalam keranjang pemeliharaan. Hanya penerapannya di sesuaikan dengan kedalaman perairan. Untuk perairan yang dangkal metode palang cagak silang adalah yang paling tepat, efisien serta praktis. Sedangkan pada perairan yang dalam metode tersebut kurang praktis sehingga harus menggunkan metode rakit.
Pemanenan
Pemanenan tiram untuk budidaya selanjutnya yaitu setelah tiram di pelihara selama 2 tahun. Cara pemanenan yaitu dengan mengankat keranjang yang tergantung pada rakit.